Dalang Wayang Kulit Yang Terkenal Di Jawa Tengah
Ki Dalang Sun Syahrin Eko Wahyu Widodo
Ki Sun Syahrin Eko Wahyu Widodo atau lebih dikenal Ki Sun Gondrong (Srinanjoyo) adalah dalang wayang kulit yang merupakan putra tunggal dari sinden legendaris Bu Sayem. Ia berasal dari Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.
Ki Sun Gondrong mulai menggeluti hobi dalang sejak duduk di bangku SMP, dan darah seni yang mengalir di jiwanya menjadikan karakternya berbeda dengan dalang lainnya. Ia telah menciptakan puluhan judul lagu, termasuk yang cukup populer "Memanik" dan "Titip Kangen".
Ki Sun Gondrong juga memiliki seorang anak perempuan bernama Anting Retno Windhari, yang lebih dikenal dengan Anting Lambangasih. Ia merupakan Duta Provinsi LIDA yang mewakili Yogyakarta.
Dalang Wayang Kulit Kondang Asal Jawa Timur:
Tempat Wisata Instagramable di Bogor untuk Liburan Akhir Pekan
Warisan budaya dan tradisi turun temurun ini juga punya sejarahnya tersendiri yang berasal dari sosok pengukir dan pelukis bernama Prabangkara yang hidup di zaman Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit.
Konon dahulu kala Prabangkara sang ahli lukis dan ukir itu dipanggil oleh Raja Brawijaya untuk melukis isterinya dalam keadaan tanpa busana sebagai wujud cinta sang raja. Sebagai pelukis, dia harus melukis melalui imajinasinya karena dia tentu tidak boleh melihat permaisuri dalam keadaan tanpa busana.
Prabangkara melakukan tugasnya dengan sempurna sampai kotoran seekor cicak jatuh mengenai lukisan itu, membuat lukisan permaisuri seakan mempunyai tahi lalat. Raja sangat puas dengan hasil karya Prabangkara namun begitu melihat ‘tahi lalat’ tersebut, maka marahlah sang raja dan menuduh Prabangkara melihat permaisuri tanpa busana, sebab lokasi tahi lalatnya persis dengan kenyataannya!
Prabangkara pun dihukum dengan diikat di layang-layang, diterbangkan, dan kemudian jatuh di Belakang Gunung yang kini bernama Mulyoharjo. Seniman ukir yang terasing itu kemudian hidup di sana dan mengajarkan ilmu ukir kepada warga Jepara di mana keahlian itu lestari hingga saat ini.
Mendunia Berkat Kartini
Sosok Raden Ajeng Kartini ternyata juga punya dampak besar dalam memajukan dan mengembangkan seni ukir Jepara. Dia melihat kehidupan para perajin ukir di tanah kelahirannya yang tidak beranjak dari kemiskinan, sesuatu hal ini sangat mengusik batinnya. Kartini kemudian memanggil beberapa perajin dari daerah Gunung Mulyoharjo tempat diwariskannya ilmu seni ukir dari Prabangkara untuk bersama-sama membuat ukiran seperti peti jahitan, meja kecil, figura, tempat perhiasan, dan barang cenderamata lain.
Hasil karya itu kemudian dijual oleh Raden Ajeng Kartini ke Semarang dan Batavia (sekarang Jakarta), sehingga akhirnya kualitas karya seni ukir dari Jepara ini mulai dikenal. Pesanan pun banyak berdatangan dan hasil produksi perajin seni ukir Jepara pun bertambah jenisnya.
Seluruh penjualan barang tersebut setelah dikurangi oleh biaya produksi, uangnya diserahkan secara utuh kepada para perajin dan dapat menaikkan taraf hidup mereka yang berkecimpung di bidang ini.
Sementara itu, Raden Ajeng Kartini terus berinisiatif memperkenalkan karya seni ukir Jepara. Dia mencoba untuk menembus pasar global dengan memberikan berbagai cenderamata kepada teman-temannya yang ada di luar negeri.
Kartini pun semakin gencar untuk mempromosikan kerajinan ukiran Jepara. Dia lantas menghubungi Oost en West (asosiasi kerajinan tangan) di Belanda. Kartini meminta mereka untuk membantu mempromosikan produk seni ukir Jepara. Bahkan, R. A Kartini juga mengirimkan hadiah ulang tahun kepada pemimpin tertinggi Negeri Kincir Angin itu yakni Ratu Wilhelmina.
Seluruh upaya Kartini berbuah manis. Permintaan kerajinan ukiran Jepara melonjak berkali-kali lipat dan berhasil dijual dengan harga tinggi. Hal itulah yang menjadi latar belakang keberhasilan Jepara menjadi daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukirannya yang mendunia.
JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran. Salah satu yang populer adalah Jepara.
Jika membahas Jepara, banyak orang akan langsung terpikirkan sosok R.A Kartini, mengingat wilayah yang terletak di pesisir utara dan termasuk dalam bagian provinsi Jawa Tengah ini merupakan tanah kelahiran dari sosok pahlawan wanita legendaris Indonesia itu.
Ki Dalang Suwoto Ghozali
Ki Dalang Suwoto Ghozali merupakan dalang kondang asal Porong, Sidoarjo. Ia dikenal sebagai dalang yang piawai memainkan tokoh wayang, serta pandai membuat alur cerita yang menarik dan menghibur penonton.
Sejumlah dalang telah berguru (nyantrik) kepadanya. Salah satunya Ki Dalang Sugilar asal Mojokerto. Diketahui, Ki Dalang Suwoto Ghozali telah berpulang dan dimakamkan di Tawangrejo.
Candi Ini Pernah Hilang dari Peradaban, Sekarang Jadi Tempat Wisata seperti Borobudur
Selain itu, Jepara juga terkenal sebagai pusat dari bisnis kayu dan mebel serta ukirannya. Tak main-main, hasil kerajinan ukiran Jepara telah diekspor ke lebih 100 negara sampai-sampai membuat kabupaten ini dijuluki The World Craving Centre atau Pusat Ukiran Dunia.
Di Kota Jepara, kegiatan mengukir dan memahat untuk menghasilkan mebel dan karya seni ukiran telah menjadi bagian dari sosial, budaya, seni, dan ekonomi. Bahkan, politik yang telah lama terbentuk dan sukar untuk dipisahkan dari akar sejarahnya.
Dalang Wayang Kulit Terkemuka di Jawa Timur
Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang kaya budaya dan seni tradisional, termasuk wayang kulit. Terdapat beberapa dalang wayang kulit terkemuka di Jawa Timur.
Mereka telah memperkenalkan seni wayang kulit ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara. Berikut lima dalang wayang kulit terkemuka di Jawa Timur.
Candi Ini Pernah Hilang dari Peradaban, Sekarang Jadi Tempat Wisata seperti Borobudur
Selain itu, Jepara juga terkenal sebagai pusat dari bisnis kayu dan mebel serta ukirannya. Tak main-main, hasil kerajinan ukiran Jepara telah diekspor ke lebih 100 negara sampai-sampai membuat kabupaten ini dijuluki The World Craving Centre atau Pusat Ukiran Dunia.
Di Kota Jepara, kegiatan mengukir dan memahat untuk menghasilkan mebel dan karya seni ukiran telah menjadi bagian dari sosial, budaya, seni, dan ekonomi. Bahkan, politik yang telah lama terbentuk dan sukar untuk dipisahkan dari akar sejarahnya.
Tempat Wisata di Banyuwangi yang Super Instagramable!
Ki Manteb Soedharsono
Dalang wayang paling populer di Indonesia berikutnya yakni ada Ki Manteb Soedharsono. Pria kelahiran 31 Agustus 1948 di Sukoharjo, Jawa Tengah ini menjadi pelopor kombinasi seni pedalangan dengan peralatan musik modern. Ia sangat terkenal di dunia wayang Indonesia, tak sedikit yang menjadikan dirinya bintang iklan pada sebuah produk.
Diurutan terakhir ada dalang wayang yang bernama Ki Slamet Gundono. Ia adalah salah satu dalang wayang suket yang paling terkenal di Indonesia. Gayanya yang nyentrik dan jenaka menjadi ciri khas Ki Slamet Gundono, dalang kreatif yang mulai kiprahnya sejak 1995 silam.
Demikian informasi mengenai beberapa dalang wayang paling terkenal di Indonesia. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat untuk Anda.
Ki Dalang Warseno Slank tutup usia pada Kamis (12/12/2024), dunia perwayangan Indonesia sontak dirundung duka.
Sebelum meninggal dunia, Ki Dalang Warseno dikabarkan sempat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo karena serangan jantung.
Ia dirawat selama 3 hari, hingga akhirnya mengembuskan nafas terakhir sekitar 04.30 WIB.
Ki Dalang Warseno merupakan sosok yang unik dalam dunia pewayangan Indonesia. Ia memiliki ciri khas tersendiri ketika tampil di depan publik.
Seperti apakah sosoknya? Berikut ulsan 3 fakte mengenai Ki Dalang Warseno Slank.
Lahir dari keluarga dalang
Ki Warseno merupakan dalang asal Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia ternyata datang dari keluarga yang akrab dengan dunia pewayangan.
Bakatnya dalam membawakan cerita wayang mulai tumbuh pada usia 16 tahun dan diwarisi dari sang ayah, Ki Hardjadarsana.
Ayahnya Ki Warseno merupakan salah satu dalang terkenal di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Kakak Ki Warseno yang bernama Ki Anon Suroto juga berprofesi sebagai dalang.
Inovatif dalam dunia pewayangan
Ki Warseno merupakan pria kelahiran 18 Juni 1965. Meski tergolong dalang senior, ia tetap berinovasi dalam pementasannya.
Salah satunya adalah dengan menggabungkan bunyi dan vokal pewayangan dengan musik rock dan pop.
Tak hanya itu, Ki Warseno juga menggunakan gaya bahasa yang lekat dengan anak muda, yang cenderung santai dan bahkan slengean.
Meski jatuh cinta pada pewayangan sejak usia muda, Ki Warseno tidak mengabaikan pendidikannya, bahkan hingga menyandang gelar doktor.
Ki Warseno merupakan lulusan Universitas Tunas Pembangunan. Gelar Magisternya ia raih di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, jurusan Administrasi Publik.
Sementara gelar doktoralnya ia raih di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran. Salah satu yang populer adalah Jepara.
Jika membahas Jepara, banyak orang akan langsung terpikirkan sosok R.A Kartini, mengingat wilayah yang terletak di pesisir utara dan termasuk dalam bagian provinsi Jawa Tengah ini merupakan tanah kelahiran dari sosok pahlawan wanita legendaris Indonesia itu.